MAKALAH
PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta merupakan suatu ruang atau tempat bagi manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan benda-benda. Langit sebagai atapnya dan bumi sebagainya lantainya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah satu ruang yang maha besar, terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik.
Manusia sebagai makhluk yang terdiri atas berbagai macam pola dan bentuk tetapi diantara makhluk tersebut. Tuhan menciptakan bermacam-macam makhluk tetapi yang paling istimewa dan sempurna yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal, agar manusia dapat membedakan baik atau buruknya sesuatu.jhgnujhygnuygnygfyfvyvgyvyhvh
B. Rumusan Masalah
Makalah tentang proses terjadinya alam semesta dan asalmula kejadian manusia. Mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Proses kejadian alam ?
2. Lamanya penciptaan alam ?
3. Asal mula kehidupan ?
4. Asal mula kejadian manusia ?
C. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II : Pembahasan berisikan tentang proses kejadian alam : Berisikan tentang asal mula kejadian manusia.
Bab III : Penutup
BAB II
PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA
A. Proses Terjadinya Alam Semesta
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipudarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
•
Artinya : "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati" (QS. Al Fushilat : 11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
• •
Artinya : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”. (QS. Al Anbiya : 30)
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
1. Penciptaan Alam
Secara umum alam semesta itu disebut langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada diantara keduanya, semua sarjana kosmolog dari berbagai aliran dan teori sepakat bahwa kejadian alam semesta melalui proses yang panjang. Seperti yang diterangkan dalam Al-Qur’an Surah Fushilat ayat 11 :
•
Artinya : "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati" (QS. Al Fushilat : 11)
Pada mulanya langit berupa asap, dengan demikian tidak mustahil apabila bumi dahulunya berasal dari asap atau gas. Beberapa masa langit yang masih berupa asap hingga menjadi benda langit yang sempurna untuk keseluruhan alam semesta dijadikan dalam enam masa, seperti disebutkan dalam Al-Qur’an surah Qaf Ayat 38 :
Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan” (Q.S. Qaf : 38)
Dan firman Allah SWT lagi :
Artinya : “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”(QS. As-Sajdah : 4)
2. Lamanya Penciptaan Alam Semesta
Tidak ada yang dapat memastikan masa lamanya penciptaan alam semesta. Dalam Al-Qur’an menerangkan enam masa pemprosesan sempurna. Firman Allah SWT :
•
Artinya : “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorang pun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”(Q.S. Yunus : 3)
Ayat ini menjelaskan bahwa alam semesta secara keseluruhan diciptakan dalam enam masa, langit dan bumi tercipta dalam enam masa termasuk apa-apa yang ada diantara keduanya, sebab tanpa itu bumi ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
B. Asal Mula Kehidupan
Dari sempurnanya penciptaan alam semesta dan isinya itulah asal mula kehidupan dimuka bumi.
1. Asal mula kejadian manusia
Manusia adalah termasuk bagian dari alam, namun disamping secara jasmaniah tunduk kepada hukum Tuhan, Sunatullah, dapat juga tidak tunduk kepada-Nya atau membangkang. Hal ini karena manusia diberikan daya untuk memilih antara patuh dan tidak.
Oleh sebab itu manusia akan dimintakan pertanggung jawaban diakhirat, sedang makhluk lainnya tidak. Firman Allah SWT dalam Surah Shad Ayat 71 :
Artinya : “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah”. (Q.S.Shaad : 71)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia terdiri dari berbagai macam organ dan sifat yang sangat kompleks tetapi semuanya itu dapat dikaji dan dikupas secara mendalam oleh para ilmuan dan ditegaskan kebenarannya oleh Al-Qur’an yang definisinya itu tepat. Manusia terjadi atas bermacam-macam unsur yaitu : Tanah, air, ruh yang semuanya berasal dari alam. Sedangkan lama proses terjadinya alam melalui 6 masa seperti yg difirmankan oleh Allah SWT :
Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan” (Q.S. Qaf : 38)
B. Saran-Saran
Sebaiknya kita harus menjaga kelestarian alam semesta yang diciptakan oleh sang Khaliq agar alam semesta tetap indah dan terjaga kelestariannya. Dan kita juga harus semakin beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mustafa KS (1982)
2. Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an. Jakarta
3. Dr. Swardi. Buku : Petunjuk geologi SMA Kurikulum 1994. Penerbit Balai Pustaka
PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alam semesta merupakan suatu ruang atau tempat bagi manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan benda-benda. Langit sebagai atapnya dan bumi sebagainya lantainya. Jadi, alam semesta atau jagat raya adalah satu ruang yang maha besar, terdapat kehidupan yang biotik dan abiotik.
Manusia sebagai makhluk yang terdiri atas berbagai macam pola dan bentuk tetapi diantara makhluk tersebut. Tuhan menciptakan bermacam-macam makhluk tetapi yang paling istimewa dan sempurna yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah akal, agar manusia dapat membedakan baik atau buruknya sesuatu.jhgnujhygnuygnygfyfvyvgyvyhvh
B. Rumusan Masalah
Makalah tentang proses terjadinya alam semesta dan asalmula kejadian manusia. Mencakup beberapa permasalahan yaitu sebagai berikut :
1. Proses kejadian alam ?
2. Lamanya penciptaan alam ?
3. Asal mula kehidupan ?
4. Asal mula kejadian manusia ?
C. Sistematika Penulisan
Karya tulis ini terdiri dari tiga Bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I : Pendahuluan yang memuat latar belakang, rumusan masalah, dan sistematika penulisan.
Bab II : Pembahasan berisikan tentang proses kejadian alam : Berisikan tentang asal mula kejadian manusia.
Bab III : Penutup
BAB II
PROSES TERJADINYA ALAM SEMESTA
A. Proses Terjadinya Alam Semesta
Gambar 10. Sebuah bintang terbentuk dari gumpalan gas dan asap (nebula), yang merupakan peninggalan dari 'asap' yang menjadi asal kejadian alam semesta. (The Space Atlas, Heather dan Henbest, hal. 50)
Gambar 11. Nebula Laguna adalah sebuah gumpalan gas dan asap yang berdiameter sekitar 60 tahun cahaya. Ia dipudarkan oleh radiasi ultraviolet dari bintang panas yang baru saja terbentuk di dalam gumpalan tersebut. (Horizons, Exploring the Universe, Seeds, gambar 9, dari Association of Universities for Research in Astronomy, Inc.)
Ilmu pengetahuan moderen, ilmu astronomi, baik yang berdasarkan pengamatan maupun berupa teori, dengan jelas menunjukkan bahwa pada suatu saat seluruh alam semesta masih berupa 'gumpalan asap' (yaitu komposisi gas yang sangat rapat dan tak tembus pandang, The First Three Minutes, a Modern View of the Origin of the Universe, Weinberg, hal. 94-105.). Hal ini merupakan sebuah prinsip yang tak diragukan lagi menurut standar astronomi moderen. Para ilmuwan sekarang dapat melihat pembentukan bintang-bintang baru dari peninggalan 'gumpalan asap' semacam itu (lihat gambar 10 dan 11)
Bintang-bintang yang berkilauan yang kita lihat di malam hari, sebagaimana seluruh alam semesta, dulunya berupa materi 'asap' semacam itu. Allah telah berfirman di dalam Al Qur'an:
•
Artinya : "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati" (QS. Al Fushilat : 11)
Karena bumi dan langit di atasnya (matahari, bulan, bintang, planet, galaksi dan lain-lain) terbentuk dari 'gumpalan asap' yang sama, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa matahari dan bumi dahulu merupakan satu kesatuan. Kemudian mereka berpisah dan terbentuk dari 'asap' yang homogen ini. Allah telah berfirman:
• •
Artinya : “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”. (QS. Al Anbiya : 30)
Dr. Alfred Kroner adalah salah satu ahli ilmu bumi terkemuka. Ia adalah Profesor geologi dan Kepala Departemen Geologi pada Institute of Geosciences, Johannes Gutenberg University, Mainz, Jerman. Ia berkata: "Jika menilik tempat asal Muhammad... Saya pikir sangat tidak mungkin jika ia bisa mengetahui sesuatu semisal asal mula alam semesta dari materi yang satu, karena para ilmuwan saja baru mengetahui hal ini dalam beberapa tahun yang lalu melalui berbagai cara yang rumit dan dengan teknologi mutakhir. Inilah kenyataannya." Ia juga berkata: "Seseorang yang tidak mengetahui apapun tentang fisika inti 14 abad yang lalu, menurut saya, tidak akan pernah bisa mengetahui, melalui pemikirannya sendiri, bahwa dulunya bumi dan langit berasal dari hal yang satu."
1. Penciptaan Alam
Secara umum alam semesta itu disebut langit dan bumi serta segala sesuatu yang ada diantara keduanya, semua sarjana kosmolog dari berbagai aliran dan teori sepakat bahwa kejadian alam semesta melalui proses yang panjang. Seperti yang diterangkan dalam Al-Qur’an Surah Fushilat ayat 11 :
•
Artinya : "Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: "Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa." Keduanya menjawab: "Kami datang dengan suka hati" (QS. Al Fushilat : 11)
Pada mulanya langit berupa asap, dengan demikian tidak mustahil apabila bumi dahulunya berasal dari asap atau gas. Beberapa masa langit yang masih berupa asap hingga menjadi benda langit yang sempurna untuk keseluruhan alam semesta dijadikan dalam enam masa, seperti disebutkan dalam Al-Qur’an surah Qaf Ayat 38 :
Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan” (Q.S. Qaf : 38)
Dan firman Allah SWT lagi :
Artinya : “Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, Kemudian dia bersemayam di atas 'Arsy. tidak ada bagi kamu selain dari padanya seorang penolongpun dan tidak (pula) seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”(QS. As-Sajdah : 4)
2. Lamanya Penciptaan Alam Semesta
Tidak ada yang dapat memastikan masa lamanya penciptaan alam semesta. Dalam Al-Qur’an menerangkan enam masa pemprosesan sempurna. Firman Allah SWT :
•
Artinya : “Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy untuk mengatur segala urusan. tiada seorang pun yang akan memberi syafa’at kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian Itulah Allah, Tuhan kamu, Maka sembahlah Dia. Maka Apakah kamu tidak mengambil pelajaran?”(Q.S. Yunus : 3)
Ayat ini menjelaskan bahwa alam semesta secara keseluruhan diciptakan dalam enam masa, langit dan bumi tercipta dalam enam masa termasuk apa-apa yang ada diantara keduanya, sebab tanpa itu bumi ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
B. Asal Mula Kehidupan
Dari sempurnanya penciptaan alam semesta dan isinya itulah asal mula kehidupan dimuka bumi.
1. Asal mula kejadian manusia
Manusia adalah termasuk bagian dari alam, namun disamping secara jasmaniah tunduk kepada hukum Tuhan, Sunatullah, dapat juga tidak tunduk kepada-Nya atau membangkang. Hal ini karena manusia diberikan daya untuk memilih antara patuh dan tidak.
Oleh sebab itu manusia akan dimintakan pertanggung jawaban diakhirat, sedang makhluk lainnya tidak. Firman Allah SWT dalam Surah Shad Ayat 71 :
Artinya : “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat: “Sesungguhnya aku akan menciptakan manusia dari tanah”. (Q.S.Shaad : 71)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia terdiri dari berbagai macam organ dan sifat yang sangat kompleks tetapi semuanya itu dapat dikaji dan dikupas secara mendalam oleh para ilmuan dan ditegaskan kebenarannya oleh Al-Qur’an yang definisinya itu tepat. Manusia terjadi atas bermacam-macam unsur yaitu : Tanah, air, ruh yang semuanya berasal dari alam. Sedangkan lama proses terjadinya alam melalui 6 masa seperti yg difirmankan oleh Allah SWT :
Artinya : “Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan” (Q.S. Qaf : 38)
B. Saran-Saran
Sebaiknya kita harus menjaga kelestarian alam semesta yang diciptakan oleh sang Khaliq agar alam semesta tetap indah dan terjaga kelestariannya. Dan kita juga harus semakin beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mustafa KS (1982)
2. Departemen Agama Republik Indonesia. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Proyek Pengadaan Kitab Suci Al-Qur’an. Jakarta
3. Dr. Swardi. Buku : Petunjuk geologi SMA Kurikulum 1994. Penerbit Balai Pustaka
//Alam semesta merupakan suatu ruang atau tempat bagi manusia, tumbuh-tumbuhan, hewan, dan benda-benda. Langit sebagai atapnya dan bumi sebagainya lantainya// ngawur ente. Jelaskan satu2 apa itu alam semesta, bumi, dan langit. Jangan campur aduk jadi gado-gado,,, wkwkwkwk
BalasHapus